April 19, 2024
5 Destinasi di Sekitar Gunung Salak yang Asyik kumparan

5 Destinasi di Sekitar Gunung Salak yang Asyik

5 Destinasi di Sekitar Gunung Salak yang Asyik

5 Destinasi di Sekitar Gunung Salak yang Asyik
kumparan

Destinasi di Sekitar Gunung Salak –  Gunung Salak Bogor tidak jauh dari pusat kota Jakarta, sekitar 70 kilometer. Sayangnya banyak petualang atau turis yang tidak mengetahuinya. Ada banyak sekali “surga liburan” di kaki Gunung Salak Bogor. Berwisata ke Gunung Salak tak hanya menghadirkan udara sejuk. Serta ada keindahan alam yang menarik, yaitu mampu menghilangkan stress dan penat akibat pekerjaan.

Apalagi di zaman sekarang ini, wisata memasak atau jalan-jalan. Jika tidak bisa diimbangi dengan petualangan liar yang menantang, itu akan menjadi kurang keren. Saat berolah raga, saat berwisata di kaki Gunung Salak Bogor, tes fisik bisa dilakukan, bersepeda atau pun menelusuri jalur alpen. Buat yang suka posting di sosial media apalagi. Saat menjelajahi “surga liburan” di kaki Gunung Salak, Anda bisa menggali benda-benda alam di Instagram.

Bagi yang menyukai gaya hidup natural berbasis keindahan alam, berwisata dan berpetualang di kaki Gunung Salak Bogor, rasanya seperti sebuah kewajiban. Karena Bogor tidak hanya disebut sebagai kota hujan yang sepi. Namun di kaki Gunung Salak Bogor ini terdapat banyak sekali destinasi wisata yang layak untuk dijadikan tujuan Anda bersama keluarga atau teman. kenapa tidak? Apalagi lokasinya tidak jauh dari Jakarta.

Mengunjungi kaki Gunung Salak, tema ini tidak lepas dari “minum air sambil menikmati hiburan dan hiburan yang humanistik”. Sebagai cara bersantai, Anda bisa menikmati keindahan alam sambil mengagumi kehidupan sosial di sekitar tempat wisata.

mountgayrumroundbarbadosrace – Dari Jakarta, menyusuri jalan tol menuju kota Bogor, kemudian menuju ke kaki kawasan Gunung Salak (sering disebut kawasan Curug Nangka). Ada beberapa “surga resor” di sini.Buat Anda dan keluarga, ini bisa jadi lain. petualangan akhir pekan atau periode liburan panjang. Lantas, apa sih “surga liburan” yang bisa dikunjungi di kaki Gunung Salak?

1. Curug Nangka

Curug Nangka
Travels Promo

Curug Nangka adalah air terjun alami di Bogor yang sangat menarik. Daya tarik air terjun ini adalah memiliki 3 bagian air terjun yang masing-masing bagian tingginya 10 hingga 20 meter.

Air terjun ini terletak di kaki Gunung Salak, sehingga air terjun ini memiliki hembusan angin pegunungan yang sejuk.Lokasi air terjun ini berada di ketinggian 750 mdpl, dengan suhu rata-rata 22-24 derajat Celcius. Curug nangka bisa menjadi alternatif wisata yang murah meriah, karena berwisata di tempat ini tidak mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Air terjun nangka terletak di Desa Warung Loa, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Harga tiket untuk Air Terjun Nanka
Tiket masuk hari biasa Rp14.500
Rp 17.000 untuk tiket masuk akhir pekan
Tiket Camping Sunday Rp 29.500
Tiket masuk camping weekend Rp 32.000
Tiket parkir
Tiket Ferris Wheel 2 Sunday Rp 5.000
Tiket roda empat Rp 10.000 di hari biasa
Tiket Ferris wheel 2 minggu Rp 7.500
Tiket Ferris wheel 4 minggu Rp 15.000

Wisatawan datang ke kawasan wisata ini setiap hari. Buka dari pagi hingga sore.

Curug Nangka adalah tujuan wisata lain di dekat ibu kota. Perjalanan ini memberi orang perasaan alami dan segar serta suasana segar dan alami. Curah hujan tahunan di daerah Curug Nangka 4000mm dan kelembabannya tinggi.

Air Terjun Paramita juga merupakan tempat ziarah. Ruang meditasi di air terjun ini pernah digunakan oleh beberapa orang lansia. Raden Surya Kencana adalah salah satunya.

Jaraknya sekitar 700 meter dari gerbang menuju air terjun. Lokasi air terjunnya tinggi, berkelok-kelok menanjak. Namun sudah ada jalur medan yang senyaman mungkin.

Memasuki kawasan wisata, pengunjung akan menikmati pemandangan alam. Di sebelah kiri adalah deretan pohon pinus tinggi. Di sebelah kanan, Anda bisa melihat persawahan dan pegunungan yang sejuk dan sejuk.

Keindahan Air Terjun Nag menjadi daya tarik dari tempat wisata ini. Air terjun ini terletak di antara dua tebing dan pepohonan yang mengelilingi sungai. Air jernih dan udara segar sangat cocok untuk relaksasi.

Di titik air terjun, pengunjung bisa berenang di antara celah-celah bebatuan. Kolam renang alami terbentuk di bawah air terjun, tempat pengunjung bisa berkumpul.

Banyak jeram membentuk kolam yang menarik wisatawan untuk berenang. Rasanya alami untuk berendam di air terjun di air yang sejuk dan jernih.

Wisata air terjun Nangka dikelola oleh pemerintah Bogor dan memiliki fasilitas yang cukup memadai. Seperti penjaga, kabin kerja, loket tiket, ruang ganti dan toilet. Tempat berteduh atau platform tampilan, kursi, dan ruang informasi sudah tersedia.

Pengunjung juga bisa menemukan banyak warung makan di sekitar air terjun. Setelah basah kuyup, wisatawan bisa menikmati makanan di tempat wisata. Anda dapat memilih dari makanan ringan hingga makanan khas.

Tempat parkir berjarak sekitar 200 meter dari pintu gerbang. Di tempat parkir juga dijual oleh-oleh seperti kaos oblong dan aksesoris. Jalan beraspal bersih dan cukup lebar untuk dilalui dua mobil.

Baca Juga : 5 Destinasi Wisata Gunung di Indonesia yang Terkenal Angker

2. Curug Luhur

Curug Luhur
Travelspromo

Air Terjun Bogor Luhur merupakan salah satu air terjun yang ada di Taman Nasional Halimun Salak. Tempat wisata ini terletak di lereng Gunung Salak yang indah di ketinggian 630 mdpl. Lokasinya yang dekat dengan jalan raya menjadikannya banyak diminati oleh para wisatawan.

Ketinggian Curug Luhur saat ini sekitar 60 meter. Luhur (bahasa Sunda) dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang tinggi. Oleh karena itu, nama air terjun bisa diartikan sebagai air terjun yang tinggi.

Pengunjung yang datang mengunjungi air terjun ini akan dikenakan biaya masuk. Tidak bisa dikatakan bahwa harga tiket masuk ke objek wisata air terjun ini tergolong murah.

Anda bisa mengunjungi air terjun ini setiap hari. Buka dari pagi hingga sore pada hari kerja dan akhir pekan.

Dibutuhkan kurang dari 5 menit untuk mencapai air terjun. Pengunjung hanya perlu berjalan kaki menuruni anak tangga sekitar 150 meter dari area parkir. Curug Luhur berjarak sekitar 2 km dari Curug Nangka.

Saat mendekati lokasi ini, sekitar 2 meter air meluap ke permukaan tanah. Pengunjung bisa menikmati kesegaran air terjun mini untuk cuci tangan dan kaki.

Curug Luhur memiliki dua air terjun utama yang paralel. Air terjun kedua merupakan cabang aliran sungai ke warga sekitar. Kedua air terjun itu alami, dingin, dan segar, dan merupakan perwakilan khas air pegunungan.

Air terjun di kaki Gunung Salak ini memiliki panorama yang indah. Udaranya sangat sejuk dan suasananya asri. Ada juga tempat bagi wisatawan untuk bersantai di sekitar air terjun.

Di bawah Curug Luhur terdapat sebuah kolam besar dengan air biru. Kolam alami ini sangat dalam karena merupakan hasil pembilasan air. Pengelola telah memasang tali sebagai pembatas area aman.

Wisatawan sering berenang, berendam, atau bermain di perairan dangkal. Demi alasan keamanan, wisatawan tidak diperbolehkan bermain air di luar batas. Tujuannya adalah untuk menghindari situasi buruk.

Aliran air di air terjun ini sangat lancar. Pengunjung yang turun ke tepi kolam bisa dengan jelas melihat bebatuan di dasar kolam. Tempat ini juga menjadi tempat favorit para wisatawan untuk berfoto dengan latar belakang air terjun.

Di lokasi Curug Luhur banyak terdapat kolam buatan, dan air di waduk sengaja melimpah. Airnya berasal dari mata air alami Gunung Salak yang tidak ada habisnya. Tersedia berbagai jenis kolam renang yang cocok untuk anak-anak dan dewasa.

Kolam renang buatan ini merupakan water park dengan berbagai fasilitas rekreasi. Seperti seluncuran air, spiral dan ember yang meluap. Bahkan, ada pula sliding tube yang panjang dan berliku-liku, yang dipompa adrenalin.

Berenang di kolam renang buatan ini sangat menyegarkan untuk hiburan keluarga. Airnya jernih alami, bersih, sejuk, tidak perih mata, dan tidak mengandung kaporit.

Kawasan wisata Air Terjun Luer menyediakan fasilitas yang cukup lengkap bagi para wisatawan. Tempat parkir terletak di lahan yang cukup luas. Ada juga fasilitas seperti toilet, mushola, ruang ganti dan tempat mencuci.

Lokasi air terjun berada di sisi Jalan Raya Bogor-Gunung Salak Endah (Gunung Salak Endah). Untuk mencapai lokasi ini pengunjung juga dapat menggunakan kendaraan umum. Air terjun yang mudah dijangkau membuat ramai wisatawan.

Jarak air terjun dengan Kota Bogor kurang lebih 24 kilometer atau 1,5 jam. Untuk mencapai lokasi ini, ada dua pilihan. Via Ciapus atau jalur alternatif lain, dari Leuwiliang ke Ciampea ke Tenjolaya.

Baca Juga : 7 Pesona Air Terjun Yang Ada Di Jawa Timur

3. Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Highland camp

Taman Nasional Pegunungan Harlem-Sarak (TNGHS) di Jawa Barat sangat luas, meliputi dua pegunungan dan sekitarnya. Namun yang lebih representatif adalah Pegunungan Harimong beserta Kaniki Barat dan Tarahab Baratnya. Sedangkan jika kita berbicara tentang taman nasional, kita jarang menyebut Wana Wisata Gunung Bunder (Wana Wisata Gunung Bunder) atau kawasan wisata Salak Endah yang juga merupakan TNGHS. Artikel ini hanya mencakup Cikaniki dan Citalahab.

Daerah ini merupakan daerah tangkapan air. TN memiliki lebih dari 115 sungai dan anak sungai. Sebagian orang mengalir ke utara menuju Laut Jawa, yaitu Cikaniki dan Cidurian (bergabung dengan Cekungan Cisadane), dan Ciulang, bagian dari Cekungan Ciujung. Yang lainnya mengalir ke selatan menuju Samudra Hindia, termasuk Cimandiri (Citarik, Cicatih), Citepus, Cimaja, dan Cisolok.

TNGHS adalah surga bagi peneliti dan pecinta wisata alam. Di kawasan wisata yang ditentukan oleh TNGHS Center, berbagai paket ekowisata dapat dilakukan.Salah satu kawasan utama dan inti adalah Pusat Penelitian Cikaniki.

Terletak di Cikaniki, pengunjung dapat mengagumi kekayaan flora dan fauna dari ketinggian kanopi jalan setapak. Jembatan gantung ini dipasang di antara pepohonan pada ketinggian 40 m yang dibangun untuk tujuan penelitian, namun pengunjung dapat berjalan di atasnya.

Chikaniki memiliki kawasan ekosistem hutan hujan tropis yang masih terjaga dengan baik dan masih dihuni oleh berbagai satwa liar. Di situ hidup bermacam primata sangat jarang, binatang menyusui karnivora, binatang menyusui herbivora, serta bermacam berbagai kukila serta reptil.

Karena hutannya lembab, tumbuh berbagai jamur. Segala jenis jamur bisa dilihat sepanjang tahun, terutama saat musim hujan mulai September hingga Mei. Terkadang jamur bersinar di sekitar Chikaniki.

Desa Citalahab berjarak dua kilometer dari Cikaniki. Wisatawan dapat mengunjungi desa-desa di sini, berkemah atau tinggal di rumah penduduk. Perkebunan hijau dengan pemandangan indah dan pegunungan sebagai latar belakang.

TNGHS secara administratif berada di tiga wilayah yaitu Bogor dan Sukabumi di Provinsi Jawa Barat dan Lebak di Provinsi Banten

-Mengemudi dari Jakarta ke Bogor, Le Ville, Nangong sampai desa Citalahab. Lama perjalanan 5 jam.

-Atau dari Jakarta (Tol Jagorawi) -Keluar stasiun tol Ciawi-Parungkuda (menuju Sukabumi, belok kanan di stasiun kereta Parungkuda) -Kabandungan (Kantor Balai TNGHS) -Cikaniki-Citalahab. Waktu tempuh 5-5,5 jam.

Untuk bikin puas dan mudah mengekspor, sebaiknya bawa mobil pribadi. Karena transportasi umum ke Cikaniki atau Citalahab sangat sedikit.

Anda bisa mengunjungi Cikaniki setiap bulan. Namun, untuk pengalaman terbaik, Anda disarankan untuk menggunakannya antara bulan Juni dan Agustus.

Lokasi jamur yang terbakar berada di dekat jalan setapak kanopi. Untuk sampai kesini pada malam hari sebaiknya ditemani oleh guide dan harus membawa senter. Matikan semua lampu dan Anda akan melihat pemandangan yang luar biasa … Banyak jamur yang terbakar dan kunang-kunang beterbangan. Jamur unik ini hidup di atas kayu atau cabang mati pohon rasamala.

Cikaniki memiliki jalur melingkar sepanjang 2 km yang melintasi hutan. Sepanjang jalan setapak di hutan, kita akan merasakan sejuk, udara segar, serta suara angin dan air yang mengalir di Sungai Chikaniki. Jika beruntung, kita bisa melihat beberapa jenis hewan, seperti owa, lutung, elang jawa dan hewan lain yang kebetulan lewat.

Di sini kita bisa melihat pemandangan matahari terbit dan aktivitas memetik teh. Kita juga bisa jalan-jalan santai di kebun teh (upacara minum teh). Di tengah kebun teh terdapat pabrik teh, dimana kita bisa melihat proses pembuatannya.

Di Pusat Penelitian Chikaniki, terdapat sebuah hotel yang dimiliki oleh TNGHS Center, yang didedikasikan untuk tujuan penelitian. Jika sistem tenaga mikro hidro tidak rusak dan tidak digunakan untuk penelitian, kita bisa bermalam disini.

Jika Wisma Tamu Cikaniki penuh, kita bisa bermalam di banyak keluarga angkat di desa atau perkemahan Citalahab. Kampung Citalahab (Kampung Citalahab) adalah sebuah desa tradisional Sunta yang berada di ketinggian 1.070 meter di atas permukaan laut yang terletak di ujung timur Kabupaten Bogor dan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Hotel ini hanya berjarak 15 menit berkendara dari Stasiun Penelitian Cikaniki atau Perkemahan Citalahab.

4. Pura Parahiyangan Agung Jagatkarta, Potret Toleransi Sosial

Pura Parahiyangan Agung Jagatkarta, Potret Toleransi Sosial
wikipedia

Alasan dibangunnya pura di kaki Gunung Salak adalah impian sekelompok umat Hindu yang rindu mengunjungi pura di tempat yang sunyi dan sejuk. Bagi umat Hindu, Pelinggih adalah tempat peribadatan dan meditasi yang jauh dari keramaian dan bisa fokus pada Tuhan. Cita-cita tersebut semakin terlihat ketika semua pihak mendukung pendirian pelinggih, dan lambat laun berkembang menjadi keinginan untuk membangun candi yang besar.

Pada tahun 1995, candi dibangun di kaki Gunung Salak. Penanda dari bangunan tersebut adalah pembangunan sebuah candi di masa keemasan kaisar Hindu Pajajaran di situs Matahari dan rajanya Prabu Siliwangi. Dalam proses pembangunannya, candi ini dinamakan Penataran Agung Gunung Salak.

Pembangunan candi memakan waktu hingga 10 tahun. Baru pada tahun 2005 Pura ini selesai dibangun sebagai Pura Parahyangan Agung Jagatkartta. Nama tersebut menyiratkan makna filosofis yang mendalam tentang penciptaan alam semesta. Ketika Ida Sang Hyang Widhi Wasa menciptakan alam semesta dan mewarisi ajaran Sang Hyang Catur Veda, nama Jagatkartta diambil dari gelar Sang Hyang.

Meski secara filosofis nama candi berkaitan dengan penciptaan alam semesta, namun secara etimologis nama Parahyangan Agung Jagatkartta juga memiliki makna yang dalam. Parahyangan artinya lokasi Hyang Widhi, dan besar artinya sangat penting. Sedangkan Jagat artinya bumi dan Kartta artinya kelahiran. Nama alat tersebut adalah Taman Sari yang diambil dari nama tempat didirikannya pura tersebut yaitu di kecamatan Tamasali Bogor yang tepatnya merupakan kawasan sejuk dan sejuk di kaki Gunung Salak.Oleh karena itu, Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Tamansari secara harfiah berarti pura yang terletak di tempat yang indah untuk memuji Tuhan Yang Maha Esa.

Upacara Ngenteg Linggih menandai upacara pembukaan pemujaan umat Hindu di Pura. Serangkaian upacara diadakan di bulan purnama Karo di Sukra Po Kuliantir pada 19 Agustus 2005. Kemudian tibalah puncak upacara Ngenteg Linggih yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2005. Selama 10 tahun pembangunan, panitia pembangunan berhasil membangun seluruh pelinggih.

Saat memasuki area pura, pengunjung akan mendapatkan selembar kain dan mengikatnya di pinggang. Setelah melepas sepatu, pengunjung bisa masuk ke pura melalui jalan setapak. Memasuki kawasan pura, pengunjung tak hanya bisa menikmati pemandangan indah arsitektur pura dengan latar belakang pegunungan, tapi juga merasakan sejuknya udara pegunungan.Namun, tidak semua pengunjung candi diperbolehkan memasuki bangunan candi induk yang digunakan hanya untuk peribadatan umat Hindu.

Dengan cara biasa, Pura Parahyangan Agung Jagatkartta terdiri dari bermacam gedung, antara lain tempat suci yang terletakdi Utamaning Penting serta Penting Mandala yang berbentuk Padmasana. Selain itu juga dibangun pura, angryurah agung dan dua paket pepelik besar, satu paket besar pesamuan agung, penganyengan dalem peed, paket besar paselang, pawedan, reringgitan, panjang dan panggung.

Setelah 8 tahun beroperasi, Pura Parahyangan Agung Jagatkartta yang kini berada di kaki Gunung Salak ini tidak hanya menjadi tempat peribadatan umat Hindu, tetapi juga menjadi tempat wisata religi bagi mereka yang menginginkan suasana tenang dan sejuk. Bahkan, wisatawan non-Hindu juga datang kesini untuk menikmati sejuknya udara dan mengapresiasi keindahan arsitektur pura.

5. Kampung Salaka, Sensasi Berdiri di Ketinggian

Kampung Salaka, Sensasi Berdiri di Ketinggian
Travelingyuk.com

Suhu di Bogor disebut Kota Hujan dan cenderung lebih sejuk. Tak heran, kawasan tersebut dipilih sebagai objek wisata.

Salah satu destinasi wisata baru di kawasan Bogor adalah Kampung Salaka. Lokasinya di kaki Gunung Salak menjadi daya tarik tersendiri. Bagaimana caranya? Uraian berikut akan menjelaskan Friend Traveler.

Dinginnya Bogor terasa lebih sempurna disini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kampung Salaka terletak di kaki Gunung Salak. Lokasinya juga tidak jauh dari Parahyangan Agung Jagatkartta, pura terbesar kedua di Indonesia.

Lokasinya yang berada di lereng bukit menjadikan Kampung Salak Bogor lebih tinggi dari dataran di sekitarnya. Di sini, kamu bisa menikmati panorama Bogor dari ketinggian, dan “Teman Traveler” akan membawakanmu kenikmatan yang menawan.

Saat malam, suasana di sini semakin asri. Cahaya lampu Kota Bogor adalah pemandangan yang unik dan romantis. Dari atas, itu berkedip dengan indah. Agar bisa merasakan romantisme, “friend traveller” bisa berkunjung bersama pasangan atau orang tercinta.

Sebagai salah satu tempat wisata masa kini, Kampung Salaka tidak akan lupa membekali dirinya dengan berbagai atraksi. Teman traveller bisa berfoto di depan pintu berbentuk hati yang akan menyala saat malam tiba.

Selain itu, ada beberapa titik foto lain yang tetap stabil. Dari sepasang sayap hingga tangga warna-warni. Jangan lupa kenakan pakaian terbaikmu saat pergi ke Friend Traveler.

Kampung Salaka terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Istana Bogor membutuhkan waktu sekitar 54 menit melalui Jl Raya Ciapus. Jam buka resort ini adalah pukul 07.00-22.00 WIB. Tarifnya pun cukup terjangkau, sekitar Rp 10.000 per orang.

Kehadiran Kampung Salaka Bogor menambah keseruan wisata Kota Hujan. Tentunya udara yang sejuk dan pemandangan alamnya akan membuat Anda betah. Apakah teman wisatawan tertarik? Cukup geser ke sini. Jangan lupa bawa baju hangat.

Share this: